GARUT– Banyaknya siswa/mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu secara ekonomi, menyebabkan banyaknya siswa yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bahkan, banyak mahasiswa yang terpaksa cuti kuliah, atau malah drop out. Hal ini menjadi perhatian dan keprihatinan pemerintah dan pihak lainnya.

Salah satu lembaga yang konsen terhadap permasalahan tersebut, adalah Benny Subianto Foundation. Jum’at (29/08/2015), lembaga yang berkantor di Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5 Kav 2-3 Jakarta itu, memberikan beasiswa kepada 22 orang Mahasiswa Fikom Universitas Garut (UNIGA). Pemberian beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dari keluarga kurang mampu itu, disampaikan langsung oleh Ketua Pelaksana Benny Subianto Foundation, Martha Patricia Augusteyn di Kampus UNIGA, Jalan Raya Samarang-Hampor Garut.

“Beasiswa ini berupa pembayaran SPP tiap semester, sampai dengan selesai masa perkuliahan program S1, anak-anak di Universitas Garut. Pemberian beasiswa ini inginnya kita berlanjut, bukan hanya kepada mahasiswa Fikom saja, Insya Alloh kita lihat saja nanti,” ujar wanita kelahiran Timor Leste, yang biasa dipanggil Ata itu.

Hebatnya, Benny Subianto Foundation ini, bukan saja memberikan beasiswa hingga mahasiswa menyelesaikan kuliahnya, tapi juga memberikan bantuan dana usaha, bagi mahasiswa yang ingin memulai usaha. Untuk bantuan usaha ini, menurut Ata, pihaknya bekerja sama dengan Mien R. Uno Foundation.

Ditambahkan Ata, persyaratan bagi mahasiswa calon penerima beasiswa dari lembaganya itu, yakni, IPK yang bersangkutan minimal harus 2,9 dan benar-benar dari keluarga tidak/kurang mampu. ”Untuk IPK-nya itu minimal 2,9. Kurang dari itu, tidak bisa,” tegasnya.

Sementara itu, Rektor UNIGA, Dr Ir H Abdusy Syakur Amin, M.Eng mengungkapkan, pemberian beasiswa dari pengusaha pertambangan dan sawit itu, merupakan yang pertama kali bagi mahasiswanya. Untuk itu, pihaknya melakukan seleksi cukup ketat terhadap mahasiswa calon penerima beasiswa tersebut. Dikatakannya, proses pengajuan hingga realisasi bantuan, itu sangat cepat.

“Awalnya, kita dapat informasi dari  Orang Garut, temannya Pak Benny Subianto. Bahwa Pak Benny lagi giat-giatnya membantu masyarakat. Kemudian Beliau mereferensikan untuk Garut. Prosesnya tidak lama, hanya sekitar dua bulanan dan persyaratannya diserahkan kepada kita. Karena diserahkan kepada kita, jadinya kita lebih hati-hati. Karena ini menyangkut kredibilitas dan integritas kita, jangan sampai ini jadi main-main. Oleh karena itu, kita lakukan seleksi yang sangat ketat, supaya hasilnya tidak mengecewakan pihak Pak Benny dan membanggakan kita,” tuturnya.

Dekan Fikom UNIGA, Prof Dr Hj Ummu Salamah, M.Si, dalam kata sambutannya pada saat penyerahan basiswa kepada para mahasiswa, yang didampingi para orang tuanya itu, berharap agar penerima bantuan bisa memanfaatkan sebaik-baiknya kesempatan yang sangat berharga tersebut. ”Saya berpesan kepada para mahasiswa agar memanfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya. Dan kepada para orang tua supaya bisa memberikan bimbingan dan arahannya, agar anak-anaknya bisa lebih berprestasi,” harapnya.

Ummu Salamah juga menghaturkan terima kasihnya, atas perhatian dan bantuan Benny Subianto Foundation terhadap para mahasiswanya.